TBM Lazuardi Susukan Mendapatkan Kunjungan dari Dinas Arpusda Banyumas
Desa Susukan mempunyai TBM (Taman Baca Masyarakat) yang diberi nama TBM Lazuardi. Berlokasi di Taman Lazuardi, TBM Lazuardi menyediakan bahan bacaan untuk semua umur mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pada hari Jumat, 31 Agustus 2018, TBM Lazuardi mendapatkan kunjungan dari Dinas Arpusda Kab. Banyumas yang diwakili oleh Ibu Sumiati dan Ibu Irma Suryani.
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana TBM Lazuardi berkembang dan dapat memberi manfaat kepada masyarakat Desa Susukan, khususnya terkait dengan peningkatan pengetahuan melalui literasi.
Secara umum, TBM Lazuardi bisa dibilang tertinggal dibanding TBM lain di Kabupaten Banyumas. Jika TBM-TBM di Banyumas mempunyai banyak kegiatan, maka TBM Lazuardi baru sekedar menyajikan buku-buku bacaan. Selain itu, secara administrasi, TBM Lazuardi juga tidak mempunyai daftar pemustaka (pengunjung perpustakaan).
Dalam kunjungan kali ini, pengurus TBM Lazuardi, Rigih Bayu, menyampaikan beberapa kegiatan yang terkait TBM Lazuardi yang dirangkum sebagai berikut:
- TBM Lazuardi menyediakan bahan bacaan (buku-buku) untuk masyarakat.
- Masyarakat dapat memanfaatkan buku-buku yang tersedia secara gratis.
- TBM Lazuardi mengadakan program pojok baca, yaitu dengan menyediakan semacam kotak buku berbentuk rumah-rumahan yang disebut Rumah Buku. Rumah Buku saat ini telah tersedia sekitar 10 buah. Namun baru dimanfaatkan 2 buah saja. Lebih jauh tentang Rumah Buku, dapat dibaca di: Rumah Buku, Ikhtiar Desa Susukan untuk Masyarkat Gemar Membaca.
- TBM Lazuardi bekerja sama dengan Tim Jurnalis Desa, menyediakan papan Warta Desa, sebagai sarana menginformasikan segala hal yang berhubungan dengan Desa Susukan. Lebih jauh tentang Papan Warta Desa dapat dibaca di: Papan Warta Desa, Agar Informasi Lebih Merata (artikel dalam proses);
- Adanya Website Desa (www.susukan.online) yang dikelola secara keroyokan oleh TBM Lazuardi dan Tim Jurnalis Desa.
Pada akhirnya, ada banyak kekurangan di TBM Lazuardi. Namun demikian, TBM Lazuardi tetap ada, tetap hidup, dan tetap bergerak. Meski dengan cara yang berbeda dengan TBM yang lainnya.