Dalam upaya memaksimalkan Taman Lazuardi dan potensi lokal Desa Susukan, BUMDesa Susukan pada tahun 2019 mengenalkan paket wisata edukasi Taman Lazuardi. Paket wisata edukasi dirancang untuk anak-anak dengan konsep Learning by Doing. Selain arena bermain dan kolam renang yang sudah ada di

Dana Desa. Sejak 2014 diamanatkan melalui UU. 2015 digulirkan. Euforia pembangunan infrastruktur berlangsung, bahkan hingga saat ini. Tapi pelan-pelan, selangkah demi selangkah, ada perubahan mindset, perubahan cara berpikir. Ada yangg mengawali. Ada yang menginspirasi. Ada yangg memberi contoh. Bah

BUMDesa Kecila Kecamatan Kemranjen mengunjungi Taman Lazuardi. Kunjungan pada Selasa (16/10/2018) dimaksudkan untuk sharing knowledge (berbagi pengetahuan) dengan BUMDesa Susukan. Rombongan BUMDesa Kecila dipimpin langsung oleh Kepala Desa Kecila, Eddy Priyanto. Terdiri dari 2 (dua) orang perangkat

Desa Susukan Kecamatan Sumbang saat ini sedang mengembangkan wisata tanaman hias. Tanaman hias sendiri merupakan salah satu potensi yang ada di Desa Susukan. Bahkan menurut Kepala Desa Susukan, Dwi Rintasari, masyarakat Desa Susukan termasuk pioneer dalam hal pengembangan tanaman hias, jauh seb

Sampah merupakan masalah klasik. Bukan hanya di kota, saat ini masalah sampah juga sudah sampai ke desa-desa. Beberapa upaya mengurangi sampah terus dilakukan di desa, dengan harapan peliknya masalah sampah di kota besar tidak merembet lebih jauh sampai ke desa. Salah satu upaya yang dilakukan di De

Menarik membaca status salah seorang ekonom di facebook. Poin penting yang disampaikan dalam status tersebut adalah: mulailah dari yang kecil, mulai dari diri sendiri. Gagal lalu bangkit lagi. Berhasil lalu berbagi. Dari sisi pandang ekonom tersebut, sistem ekonomi yang ideal untuk kesejahteraan ra

Kopi Lembu. Nama kopi yang masih asing dan belum banyak orang yang mengetahuinya. Wajar saja, sebab Kopi Lembu memang belum diproduksi dan diperjualbelikan secara luas. Masih beredar di kalangan tertentu saja. Bahkan nama Kopi Lembu pun belum secara resmi disematkan untuk kopi yang dibuat oleh Bapak

Rumah Buku. Itu nama yang diberikan pada kotak kayu berbentuk rumah-rumahan kecil yang berisi buku-buku. Munculnya ide Rumah Buku berawal dari kurang berfungsinya TBM (Taman Baca Masyarakat) Lazuardi secara optimal. TBM Lazuardi awalnya berada di Pendopo Desa Susukan. Namun karena berbagai pertim

Di tengah trendnya produk impor yang merambah hingga ke pelosok desa, desa susukan grumbul karang jati menyajikan produk lokal bernuansa klasik. Tak perlu mahal untuk mempercantik rumah, berbagai peralatan rumah tangga disajikan dengan berbagai macam desain dan tentuya dengan harga yang terjangka