Rumah Buku, Ikhtiar Desa Susukan untuk Masyarakat Gemar Membaca
Rumah Buku. Itu nama yang diberikan pada kotak kayu berbentuk rumah-rumahan kecil yang berisi buku-buku. Munculnya ide Rumah Buku berawal dari kurang berfungsinya TBM (Taman Baca Masyarakat) Lazuardi secara optimal.
TBM Lazuardi awalnya berada di Pendopo Desa Susukan. Namun karena berbagai pertimbangan, saat ini TBM Lazuardi dipindahkan ke Taman Lazuardi. TBM Lazuardi memiliki kurang lebih 1000 buah buku. Sayangnya, buku-buku itu jarang dimanfaatkan oleh warga desa.
Berawal dari hal tersebut, muncul ide membuat Rumah Buku. Pertimbangannya sederhana. Apabila masyarakat kurang antusias untuk menuju ke TBM Lazuardi, maka TBM Lazuardi-lah yang harus bergerak mendekat ke masyarakat.
Dengan sedikitnya pengurus TBM Lazuardi serta makin sibuknya para pengurus dengan kegiatannya masing-masing, memang sepertinya tidak memungkinkan bagi TBM Lazuardi untuk membuat semacam jam operasional TBM. Maka dipilihlah Rumah Buku sebagai ikhtiar untuk tetap menghidupkan TBM Lazuardi.
Rumah Buku ini akan ditempatkan di tempat-tempat dimana warga Desa Susukan sering berkumpul. Misalnya di pos ronda. Di warung gorengan. Di Polindes. Dan dimana saja yang sekiranya buku-buku itu dapat menarik warga untuk membacanya.
Saat ini tersedia 10 Rumah Buku. 2 Rumah Buku telah ditempatkan di 2 pos ronda di grumbul Susukan. Sisanya masih tersedia di Taman Lazuardi. Siapapun warga Susukan boleh mengambil Rumah Buku sekaligus buku-buku yang dibutuhkan.